Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Rabu, 19 Januari 2011

Pertentangan dan Integrasi Masyarakat


Suatu adanya pertentangan dalam berkehidupan sosial dan integrasi dalam masyarakat pasti ada sebab – sebab yang dapat menimbulkan itu semua.
Filed Under: Umum
1.      Perbedaan Kepentingan

Berkehidupan bermasyarakat suatu kehidupan bersosialisasi yang adanya saling berhubungan baik antara individu-individu maupun antara kelompok dan golongan dalam masyarakat.

 Bermasyarakat  berarti kehidupan yang dimana setiap anggota satu dan lainnya harus saling memberi dan menerima. Istilahnya saling membantu dan ada rasa kebersamaan dalam menjalakan kehidupan.

Rasa solider, toleransi, tenggang rasa, tepa selira sebagai bukti kuatnya ikatan itu. Pada diri setiap anggota terkandung makna adanya saling ikut merasakan dan saling bertanggungjawab pada setiap sikap tindak baik mengarah kepada yang positif maupun negatif.

Adanya rasa cemburu atau rasa sakit terhadap sesama anggota masyarakat satu akan dirasakan oleh anggota lainnya. Karena adanya suatu tidak harmonisasi di kelompok tersebut. Seperti perbedaan-perbedaan pendapat yang tidak dapat ada yang mengalah satu dan lain dan bahkan sering adanya pertentangan-pertentangan. 

Salah satu adanya pertentangan di masyarakat.

Itulah sebabnya keadaan masyarakat dan negara mengalami kegoyahan-kegoyahan yang terkadang keadaan tidak terkendali dan dari situlah terjadinya perpecahan dan permusuhan.
Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluriah disamping adanya persamaan kepentingan. Bila perbedaan kepentingan itu terjadi pada kelompok-kelompok tertentu, misalnya pada kelompok etnis, kelompok agama, kelompok ideologi tertentu. Sebaiknya kita menghargai suatu perbedaan dan pendapat masing – masing. Ada kalanya suatu perbedaan pasti memberikan kebaikan  sesuai kepercayaan nya masing - masing. Walaupun tujuan dan hasilnya sama.

2.      Berprasangka (Mempunyai Pemikiran yang Negative)

Berprasangka dapat kita pahami, suatu pemikiran yang beranggapan terhadap seseorang bahwa orang tersebut mempunyai sikap dan prilaku yang buruk dengan adanya kritikan terlebih dahulu. Dalam istilah ilmu agama yaitu “sukhudzon” yang artinya Seseorang yang  secara serta merta pemikiran nya tanpa timbang-timbang lagi bahwa sesuatu yang dilakukan nya buruk. Disisi lain Seseorang yang anggapan dan pemikiran nya selalu mengambil hal yang positif terhadap sesuatu yang dilakukanya di sebut “khusnudzon”.

Oleh karena itu, bisa saja bahwa sikap bertentangan dengan tingkah laku atau tindakan dapat menyebabkan prasangka yang baik maupun buruk.


Prasangka bisa diartikan suatu sikap yang telampau tergesa-gesa, berdasarkan generalisasi yang terlampau cepat, sifat berat sebelah, dan dibarengi proses simplifikasi (terlalu menyederhanakan) terhadap sesuatu realita jadi mereka hanya langsung mensimpulkan hal yang jeleknya saja tanpa memekirkan hal yang baik nya.
Sebab – sebab adanya Berprasangka
1.      Adanya rasa tidak kemampuan terhadap seseorang yang merasa lebih hebat dari dirinya.
2.      Adanya rasa sakit hati yang pernah di lakukan seseorang terhadap dirinya.
3.      Selalu menilai orang dengan sebelah mata tanpa mengenali dirinya terlebih dahulu.
 Pertentangan-Pertentangan Sosial atau Ketegangan dalam Masyarakat


 Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
1. Elimination

2. Subjugation atau domination,
3. Mjority Rule

4. Minority Consent

5. Compromise

6. Integration

Integrasi Masyarakat dan Nasional
Integrasi masyarakat dapat diartikan adanya kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga-lembaga dan masyarakat secara keseluruhan. Sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan, berupa adanya konsensus nilai-nilai yang sama dijunjung tinggi. Dalam hal ini terjadi kerja sama, akomodasi, asimilasi dan berkuranmgnya sikap-sikap prasangka di antara anggota msyarakat secara keseluruhan.
Integrasi masyarakat akan terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada di dalam masyarakat, sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, mengdeskriditkan pihak-pihak lainnya dan tidak banyak sistem yang tidak saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan. Oleh karena itu untuk mewujudkan integrasi bangsa pada bangsa yang majemuk dilakukan dengan mengatasi atau mengurangi prasangka.

Perlu dicari beberapa bentuk akomodatif yang dapat mengurangi konflik sebagai akibat dari prasangka, yaitu melalui empat sistem, diantaranya ialah :
1. Sistem budaya seperti nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
2. Sistem sosial seperti kolektiva-kolektiva sosial dalam segala bidang
3. sistem kepribadian yang terwujud sebagai pola-pola penglihatan (persepsi), perasaan (cathexis), pola-pola penilaian yang dianggap pola-pola keindonesiaan, dan
4. Sistem Organik jasmaniah, di mana nasionalime tidak didasarkan atas persamaan ras.
Untuk mengurangi prasangka, keempat sistem itu harus dibina, dikembangkan dan memperkuatnya sehingga perwujudan nasionalisme Indonesia dapat tercapai.

Saran : Sebaiknya pikir dahul;u sebelum kita mengacuhkan suatu sikap kepada orang lain dan mempunyai Integritas yang tinggi agar dapat di hargai oleh lingkungan sekitar.

Sumber ; 1. ) MKUD ISD.Depok:Universitas Gunadarma.
               2.) www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers